Gotong Royong Pembuatan Jembatan darurat di Desa Cipelang Cibalung Menyambungkan Akses yang Terputus
Editor : Egi adi Saputra
Cipelang 01 Maret 2024.
Desa Cipelang Cibalung, Curah Hujan yang begitu tinggi diwilayah Desa Cipelang menyebabka insiden yang mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. jembatan utama yang menghubungkan desa dengan wilayah sekitarnya mengalami kerusakan serius akibat cuaca ekstrem. Jembatan yang telah menjadi tulang punggung kehidupan sehari-hari warga, termasuk untuk aktivitas perdagangan, transportasi, dan akses ke layanan penting, amblas karena debit air yang cukup deras dan usia pondasi yang sudah cukup lama sehingga tidak dapat menahan beton.
Menyadari urgensi situasi ini, warga desa Cipelang Cibalung bersatu untuk mengatasi masalah tersebut dengan semangat gotong royong yang khas. Dalam beberapa hari pertama setelah kejadian, warga desa berkumpul untuk membahas solusi yang mungkin dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil.
Kegiatan ini langsung di pimpin oleh ketua Rt setempat dan diawasi oleh pemerintah desa. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang begitu lama dalam pembuatan jembatan darurat ini. Dalam rapat yang dihadiri oleh pemimpin desa, tokoh masyarakat, serta warga biasa, keputusan diambil untuk segera membangun jembatan darurat yang dapat digunakan oleh penduduk desa dan kendaraan roda 2 untuk sementara waktu, sambil menunggu proses rekonstruksi jembatan utama yang memerlukan waktu yang lebih lama.
Setelah dikonfirmasi kepada ketua rt 04 bapak Hendi dilokasi kejadian beliau menegaskan bahwa ” kegiatan ini harus diapresiasi saya sebagai ketua Rt setempat sangat bangga kepada masyarakat terhusus warga kp. Bojong kopi Rt 04,
Karena jalan ini adalah jalan alternatif menuju pusat pemerintahan kecamatan Cijeruk, puskemas dan sekolah- Sekolah dasar, smp dan sma/smk. Sehingga perlu di bangun jembatan darurat untuk menghububgkan kedua wilayah ini, sambil menunggu proese pengajuan ke perangkat pemerintah setempat.
Kegitan Gotong royong dimulai setelah keputusan itu diambil secara musyawarah. Warga desa bekerja bersama-sama, menggunakan sumber daya yang ada di sekitar mereka. Bambu, kayu, dan bahan-bahan lain yang ditemukan di lingkungan sekitar digunakan untuk membangun jembatan darurat yang kuat dan aman. Mereka membagi tugas sesuai dengan keahlian masing-masing, dengan beberapa warga fokus pada konstruksi struktur, sementara yang lain bertanggung jawab untuk menyediakan makanan dan minuman untuk para pekerja.
Semangat gotong royong ini tidak hanya melibatkan warga desa, tetapi juga mendapat dukungan dari pihak luar. Beberapa relawan dari desa-desa tetangga serta organisasi lokal turut bergabung dalam upaya pembangunan jembatan sementara ini. Mereka memberikan tenaga tambahan dan bantuan material untuk mempercepat proses pembangunan.
Dalam waktu singkat, jembatan sementara berhasil selesai dibangun, dan akses antara Desa Cipelang Cibalung dengan daerah sekitarnya kembali terbuka. Warga desa merasa lega dan bersyukur atas kolaborasi dan solidaritas yang telah mereka tunjukkan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi.
Alhamdulilah proses pembuatan jembatan darurat ini berjalan lancar, banyak unsur yang terlibat. Semoga peroses pengajuan kepada pemerintah daerah segera turun. Karena jembatan ini sangat penting bagi masyarakat sekitar. “Timbal salah satu warga kang ibay”
Kisah ini tidak hanya menjadi contoh nyata tentang kekuatan gotong royong dalam mengatasi masalah, tetapi juga memperlihatkan bahwa solidaritas dan kerja sama bisa menjadi pondasi yang kokoh dalam membangun masyarakat yang tangguh dan berdaya tahan di tengah cobaan.



